Globalisasi, mungkin kata itu
sering kita dengarkan di televisi, radio, surat kabar ataupun percakapan
sehari-hari. Kata globalisasi sendiri muncul pada dekade akhir abad ke-20.
Globalisasi telah menjadikan pertukaran barang dan jasa dengan mudah terjadi
melewati batas-batas territorial negara. Globalisasi menjadikan dunia seperti
Global Village. Dengan adanya Globalisasi, negara-negara dapat dengan mudah
melakukan suatu interaksi, bahkan individu dalam suatu negara dengan individu
di negara lain dapat dengan mudah melakukan suatu interaksi, baik dalam hal
komunikasi, pertukaran komoditi, pertukaran informasi, dan lainnya. Hal
tersebut menjadikan globalisasi sebagai arah baru bagi perkembangan
negara-negara selanjutnya.
Arti dari globalisasi itu sendiri
adalah keterkaitan dan ketergantungan antar
bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan,
budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit.
Globalisasi layaknya seperti
keping uang logam, yang memiliki 2 sisi yang sangat bertolak belakang satu sama
lain. Globalisasi disatu sisi memberikan dampak positif dan disisi lain
memberikan dampak negatif. Dan salah satu dampak negatif dari globalisasi adalah
berimbas pada masalah lingkungan. Ada serangkaian proses yang harus dilewati
untuk menuju pada tahap perusakkan lingkungan akibat globalisasi, yang pada
umumnya terjadi di negara-negara berkembang.
Dampak positif
globalisasi adalah:
·
Meningkatkan
etos kerja yang tinggi, suka bekerja keras, disiplin, mempunyai jiwa
kemandirian, rasional, sportif, dan lain sebagainya.
·
Kemajuan
teknologi menyebabkan kehidupan sosial ekonomi lebih produktif, efektif, dan
efisien sehingga membuat produksi dalam negeri mampu bersaing di pasar
internasional.
·
Tingkat
Kehidupan yang lebih Baik.
·
Dapat
memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik.
·
Meluaskan
pasar untuk produk dalam negeri.
·
Kemajuan
di bidang teknologi, komunikasi, informasi, dan transportasi yang memudahkan
kehidupan manusia.
·
Cepat
dalam bepergian (mobilitas tinggi).
·
Mudah
memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan.
·
Berkembangnya
turisme dan pariwisata.
·
Meningkatkan
pembangunan negara.
Dampak negatif
globalisasi adalah:
o
Semakin
mudahnya nilai-nilai barat masuk ke suatu Negara atau Indonesia baik melalui
internet, media televisi, maupun media cetak yang banyak ditiru oleh
masyarakat.
o
Semakin
lunturnya semangat gotong-royong, solidaritas, kepedulian, dan kesetiakawanan
sosial sehingga dalam keadaan tertentu/ darurat, misalnya sakit,kecelakaan,
atau musibah hanya ditangani oleh segelintir orang.
o
Maraknya
penyelundupan barang.
o
Perusahaan
dalam negeri lebih tertarik bermitra dengan perusahaan dari luar, Akibatnya
kondisi industri dalam negeri sulit berkembang.
o
Terjadi
kerusakan lingkungan dan polusi limbah industri.
o
Menghambat
pertumbuhan sektor industri.
o
Terjadinya
sikap mementingkan diri sendiri (individualisme)
o
Adanya
sikap sekularisme yang lebih mementingkan kehidupan duniawi dan mengabaikan
nilai-nilai agama.
o
Timbulnya
sikap bergaya hidup mewah dan boros karena status seseorang di dalam masyarakat
diukur berdasarkan kekayaannya.
o
Mudah
terpengaruh oleh hal yang tidak sesuai dengan kebiasaan atau kebudayaan suatu
Negara.
pada umumnya industri didirikan
di negara-negara berkembang dengan tujuan untuk efisiensi biaya produksi dan
transportasi serta mengingat letak negara berkembang sebagai pasar dari
komoditi industri negara maju. Dalam prosesnya kemudian, industri-industri yang
didirikan oleh negara maju melakukan eksploitasi sumber daya alam yang
berlebihan ditambah lagi proses kerja industri-industri tersebut tidak
berwawasan lingkungan. Hal ini bisa dilihat melalui berbagai bentuk kerusakkan
akibat aktifitas pertambangan, selain itu juga limbah yang dihasilkan tidak
ditaktisi oleh negara maju. Dengan masuknya perusahaan tambang asing, maka
pencemaran lingkungan pasti tidak akan bisa dihindarkan. Kebijakan pemerintah
mengizinkan operasi pertambangan pada kawasan hutan lindung dan konservasi,
sudah pasti akan mempercepat lenyapnya berbagai sumber daya alam yang tadinya
melimpah di negara-negara berkembang seperti Filipina, Indonesia, Vietnam, Sri
lanka dan lain-lain.
v Dampak
Negatif Globalisasi bagi Lingkungan Hidup
Dalam perkembangan globalisasi di
dunia terdapat hasil dari pengaruh tersebut, baik dari segi positif maupun
negatif. Dampak yang ditimbulkan gerakan globalisasi di negara-negara
berkembang selain bentuk-bentuk kerusakkan lingkungan akibat eksploitasi yang
diakibatkan oleh perusahaan-perusahaan pertambangan di negara-negara berkembang
oleh negara-negara maju, terdapat pula kerusakan lingkungan akibat
industrialisasi di negara berkembang sebagai contoh di negara indoensia
seperti;
1. Terjadinya penurunan kualitas air permukaan di sekitar
daerah-daerah industri.
2. Konsentrasi bahan pencemar yang berbahaya bagi kesehatan
penduduk seperti merkuri, kadmium, timah hitam, pestisida, pcb, meningkat tajam
dalam kandungan air permukaan dan biota airnya.
3. Kelangkaan air tawar semakin terasa, khususnya di musim
kemarau, sedangkan di musim penghujan cenderung terjadi banjir yang melanda
banyak daerah yang berakibat merugikan akibat kondisi ekosistemnya yang telah
rusak.
4. Temperatur udara maksimal dan minimal sering berubah-ubah,
bahkan temperatur tertinggi di beberapa kota seperti Jakarta sudah mencapai 37
derajat celcius pada musim kemarau di hari terpanasnya.
5. Terjadi peningkatan konsentrasi pencemaran udara seperti
CO, NO2r SO2, dan debu akibat polusi asap pabrik dan kendaraan bermesin.
6. Sumber daya alam yang dimiliki bangsa Indonesia terasa
semakin menipis, seperti minyak bumi dan batu bara yang diperkirakan akan habis
pada tahun 2020 akibat eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan.
7. Luas hutan Indonesia semakin sempit akibat tidak terkendalinya
perambahan yang disengaja atau oleh bencana kebakaran.
8. Kondisi hara tanah semakin tidak subur, dan lahan pertanian
semakin menyempit dan mengalami pencemaran akibat polusi tanah dan polusi air
permukaan.
Sumber utama dari perusakkan dan
segala bentuk eksploitasi lingkungan yang terjadi di pelopori oleh industri
yang notabene dikuasai sepenuhnya oleh negara-negara maju. Sesungguhnya, negara
berkembang lebih banyak dirugikan atas upaya kerjasama tersebut mengingat
selain telah dikuras kekayaan alamnya oleh negara maju, pembagian hasil yang
tidak merata, serta dampak dari eksploitasi aktifitas industri ditambah lagi
dengan permasalah limbah yang dihasilkan.
Karena limbah industri dibuang ke
lingkungan, maka masalah yang ditimbulkannya merata dan menyebar di lingkungan
yang luas. Limbah industri baik berupa gas, cair maupun padat umumnya termasuk
kategori atau dengan sifat limbah B3. Limbah bahan berbahaya dan beracun (B3)
yang sangat ditakuti adalah limbah dari industri kimia.
A. Limbah
Industri
Limbah industri berupa polutan
organik yang berbau busuk, polutan anorganik yang berbuih dan berwarna, polutan
yang mengandung asam belerang berbau busuk, dan polutan berupa cairan panas.
Limbah dari industri kimia pada umumnya mengandung berbagai macam unsur logam
berat yang mempunyai sifat akumulatif dan beracun (toxic) sehingga berbahaya
bagi kesehatan manusia. Limbah padat akan mencemari tanah dan sumber air tanah.
Limbah industry sangat berhubungan dengan limbah cair.
B.
Pencemaran Udara
Limbah
gas yang dibuang ke udara pada umumnya mengandung senyawa kimia berupa SOx,
NOx, CO, dan gas-gas lain yang tidak diinginkan. Adanya SO2 dan NOx di udara
dapat menyebabkan terjadinya hujan asam yang dapat menimbulkan kerugian karena
merusak bangunan, ekosistem perairan, lahan pertanian dan hutan. Pencemaran
udara yang lainnya:
1. CO2 - Karbon dioksida berasal dari pabrik,
mesin-mesin yang menggunakan bahan bakar fosil ( batubara, minyak bumi ), juga
dari mobil, kapal, pesawat terbang, dan pembakaran kayu. Meningkatnya kadar CO2 di udara jika tidak segera diubah menjadi oksigen akan
mengakibatkan efek rumah kaca.
2. CO (Karbon Monoksida) - Proses
pembakaran dimesin yang tidak sempurna, akan menghasilkan gas CO. Jika mesin
mobil dihidupkan di dalam garasi tertutup, orang yang ada digarasi dapat
meninggal akibat menghirup gas CO. Menghidupkan AC ketika tidur di dalam mobil
dalam keadaan tertutup juga berbahaya. Bocoran gas CO dari knalpot dapat masuk
ke dalam mobil, sehingga bisa menyebabkan kematian.
3. CFC (Khloro Fluoro Karbon) -
Gas CFC digunakan sebagai gas pengembang karena tidak bereaksi, tidak berbau,
dan tidak berasa. CFC banyak digunakan untuk mengembangkan busa (busa kursi),
untuk AC (Freon), pendingin pada lemari es, dan hairspray. CFC akan menyebabkan
lubang ozon di atmosfer.
4. SO dan SO2 - Gas belerang
oksida (SO,SO2) di udara dihasilkan oleh pembakaran fosil (minyak, batubara).
Gas tersebut dapat bereaksi dengan gas nitrogen oksida dan air hujan, yang
menyebabkan air hujan menjadi asam, yang disebut hujan asam. Hujan asam
mengakibatkan tumbuhan dan hewan-hewan tanah mati, produksi pertanian merosot,
besi dan logam mudah berkarat, bangunan-bangunan kuno, seperti candi menjadi
cepat aus dan rusak, demikian pula bangunan gedung dan jembatan.
C.
Limbah cair
Limbah cair yang dibuang ke perairan akan
mengotori air yang dipergunakan untuk berbagai keperluan dan mengganggu
kehidupan biota air. Limbah cair yang sangat parah bisa membunuh ikan-ikan dan
bisa pula menimbulkan penyakit.
v Dampak
positif dari globalisasi yang mempengaruhi lingkungan hidup manusia, seperti:
1. Seperti kesadaran manusia akan mulai tercemarnya lingkungan
hidup mereka, sehingga menumbuhkan kesadaran dalam diri untuk berbenah, memulai
hidup dengan cara yang baik untuk menjaga, menyelaraskan serta merawat
lingkungan hidup guna menciptakan kehidupan yang lebih baik.
2. Munculnya teknologi canggih ramah lingkungan.
3. Munculnya organisasi-organisasi pencinta alam yang
senantiasa menjaga dan menyebarkan pengaruh terhadap kesadaran menjaga
lingkungan hidup.
Dalam prakteknya, sedikit demi sedikit mulai bermunculan
kesadaran manusia untuk menjaga lingkungan hidup yang semakin terancam ini. Hal
itu diwujudkan secara bertahap guna menjaga kelestarian lingkungan hidup yang
menunjang performa manusia dalam kehidupannya di bumi.